Terjawab sudah siapa
yang menjadi suami Deok Sun. si jenius
baduk Choi Taek.
Terus terang aku kecewa dengan
endingnya. Terkesan dipaksakan. Meski mereka menunda penayangan 4 ep terakhir.
Tapi hasilnya ternyata malah terlihat berantakan dan buru buru. Jawaban tentang banyak hal Cuma lewat potongan
diary Deok Sun yang diambil Taek. Sungguh penjelasan yang masuk akal sebenarnya
tapi masih banyak pertanyaan yang belum terjawab meninggalkan plot hole
disana-sini..
Aku kecewa pada endingnya bukan
karena Jung Hwan tak menjadi suami Deok Sun, tapi lebih pada tak
diperlihatkannya porsi yang seimbang antara perasaan Jung Hwan dan Taek. Sedari
episode 1 hingga 14 kita disuguhi emosi Jung Hwan, kita larut didalamnya
(thanks berkat acting luar biasa Ryu Jun Yeol).
Sejak awal kita di perlihatkan dinamika hubungan Jung Hwan Deok Sun yang
bagai anjing dan kucing tapi diam-diam suka. Taek sendiri diperlihatkan lebih
banyak berkutat dengan baduknya dibandingkan orang-orang.
Awalnya banyak yang menduga lead
malenya Taek dan Sun Woo karena pemerannya lebih terkenal. Tapi sejak awal-awal
episode kita sudah dibikin jatuh hati sama karakter Jung Hwan. Tak ada yang
mengira Taek akan jadi pesaing berikutnya begitu tau Sun Woo ternyata menyukai
kakak Deok Sun. di akhir ep 6 barulah diperlihatkan kemunculan saingan baru
bagi jung Hwan. Menurutku agak terlambat. Tapi meski begitu masih banyak waktu
untuk memperlihatkan love line Deok Sun dan Taek. Tapi aku merasa hubungannya
lebih bersifat platonic dibanding romance. Seperti Deok Sun yang selalu saja
menjaga Taek. Sebenarnya bukan Cuma Deok Sun, sahabat Taek yang lain juga
melakukan hal yang sama. Jadi wajar saja jika kemudian orang tak melihat aura
romantic dihubungan Taek Deok Sun. bahkan ketika adegan di pantai pun aku tak
melihat hal tersebut. Aku masih melihat Deok Sun memperlakukan Taek seperti
pada adiknya.
Cuplikan adegan Deok Sun dan
suaminya dimasa kini juga lebih cenderung memperlihatkan kepribadian Jung Hwan dibanding
Taek. Seperti sikap suaminya yang dingin dan suka ngomong seenaknya. Paling
jelas ketika dia mengatakan “mau kaca?” sama Deok Sun ketika Deok Sun mananyakan
apa ia sekarang secantik dulu. Taek selalu mengatakan Deok Sun cantik, tapi
Jung Hwan kebalikannya selalu bikin Deok Sun kesal dengan jawaban yang tak
mengarah pada kata cantik. Soal merokok, masih banyak kemungkinan bahwa Jung
Hwan juga merokok. Tentu saja kita berharap akan ada adegan itu sebagai kilas
bailiknya. Karena lebih masuk akal, jika kemudian Jung Hwan merokok, dibanding
kepribadian Taek berubah seperti Jung Hwan. Itu namanya transplantasi
kepribadian atau malah kepribadain yang tertukar. Barulah diepisode terakhir
jelas diperlihatkan kepribadian Taek. Jadi wajar kalau kemudain orang berpikir
ceritanya dirombak diakhir. Banyak yang gak nyambung.
Adegan epic drama ini adalh
pengakuan cinta Jung Hwan setelah bertahun-tahun pada Deok Sun. pengakuan cinta
yang terlambat yang kemudian berakhir sebagai gurauan. Bitter sweet memang.
Adegan kedua adalah bagaiman Jung Hwan yang berlari kemudian ngebut dengan
jeepnya menuju Deok sun yang menunggu Ja Hyun di luar gedung konser, tapi
kemudian berahir dengan terlambat beberapa detik dari Taek. Seharusnya juga
diperlihatkan adegan Taek yang berlari sampai ngos-ngosan menemui Deok Sun dan
itu parallel dengan Jung Hwan.
Drama ini jadi menarik kerena
Jung hwan dan segala emosinya yang tesembunyi. Jika hanya menampilkan love
linenya Deok Sun dan Taek jadi membosankan. Apalagi menurutku Taek itu orangnya
membosankan. Jarang sekali memperhatiakn orang lain, lebih sibuk sama dirinya
sendiri dan baduknya. Ia juga secara mental lemah, buktinya meski ia menyukai
baduk, ia tak siap dengan kosnsekwensi sebagai orang tenar dan diharapkan
banyak orang akibatnya Ia sering mengkonsumsi obat untuk tidur dan sakit kepala.
Kehadiaran Deok Sun lah yang mampu menguatkannya. Jadi intinya mereka berjodoh
karena Taek membutuhkan Deok Sun bukan sebaliknya. But since Deok Sun suka
dibegitukan gak masalah, its her choice. She like being loved like that way. Tapi
harusnya dilihatian dong gimana perasaanya berkembang pada Taek. Jangan Cuma
diujung episode. Gak imbang sama semua yang telah dilakukan Jung Hwan.
Penulis ingin memperlihatkan
bahwa Deok Sun memilih Taek karena memang mencintainya bukan karena dicintai
seperti kata Dong Ryong. Tapi mengapa ia
tak mengakui dreamy kissnya pada taek. Sehingga Taek mengira itu mimpi?
Banyak yang kecewa karena memang
mayoritas penonton baik di Korea dan seluruh dunia menduga bahwa suami Deok Sun
adalah Jung Hwan. Belajar dari Reply sebelumnya. Penonton cukup berhati-hati
agar tak terjebak oleh hint-hint yang membingungkan. Tapi ternyata penulis
cerita ingin membuat ending yang mengejutkan dan sangat berhasil. Seluruh penonton
termasuk sebagian kecil pendukung Taek. Mungkin mereka sangat pintar melihat
clue yang diberikan sutradara. Aku melihat banyak pendukung Taek kerana
penggemar Park Bo Geum. Sedangkan Ryu Jun Yeol actor baru tak terkenal, tak
tampan entah datang dari mana. Tapi kemudian malah banyak juga yang beralih
mendukung Jung Hwan atau kalaupun tidak, ia yakin suami Deok Sun Jung Hwan
(istilah mereka hati Taek, tapi pikiran Jung Hwan). Lalu segitu butanyakah
mayoritas penonton terhadap petunjuk yang diberikan sutradara? Tak heran mereka
kecewa, bukan karena Jung Hwan tak jadi suami Deok Sun, tapi tak mengerti
mengapa mereka gagal melihat Taek sebagai suami Deok Sun. Salahnya dimana?
Di episode tarakhir diperlihatkan
memang bagaimana keistimewaan hubungan Taek dan Deo Sun, tapi tak cukup membuat
orang paham. Karena sedari episode satu mayoritas penonton sudah memberikan
hatinya pada Jung Hwan. Jadi seperti apapun sutradara menunjukkan alasannya di
episode tarakhir, tetap penonton tak terlibat secara emosional.
Seharusnya penulis juga lebih
memperlihatkan hubungan romantic Taek Deok Sun bukan hubungan yang lebih
cenderung kayak ibu dan anak dan itu
harus dilakukan paralel dengan perkembangan Jung Hwan Deok Sun. silakan berikan
troll, twist dan hint disana-sini karena itulah ciri khas Reply series yang
membuatnya menarik. Tapi tetap berikan porsi yang seimbang dan parallel,
sehingga penonton akan berkata ”oh… rupanya begitu” ketika jawaban diakhir
diperlihatkan. Jadi gak merasa ketipu-tipu amat.
Bukan hanya itu saja, setelah
mebuat penonton berpikir bahwa lead malenya adalah Jung Hwan, tiba-tiba porsi
kemunculannya di reduse di episode 13 dan kemudian di episode terakhir malah
terkesan seperti cameo atau malah figuran. Mungkin maksudnya mau menegaskan, “
bukan dia lho lead malenya, tapi Taek”.
Masih banyak keluhan tentang drama
ini, sekali lagi bukan karena Jung Hwan
tak jadi suami Deok Sun, kalau itu aku bisa terima, karena memang tak semua
cinta pertama berhasil. Tapi lebih pada alasan mengapa Taek yang jadi suaminya.
penulis menurutku gagal membangun bonding yang kuat terhadap perasaan penonton.
Hubungan Deok Sun dan Taek terasa hambar.
Dibalik itu semua, drama ini
masihlah mengagumkan setidaknya hingga ep 18. Dimana kehangatan keluarga
memberikan banyak pelajaran berharga karena sesungguhnya drama ini sangat dekat
dengan realita kehidupan kita. Kita tak akan lupa dengan keluarga Kim yang
mempesona, keluarga Sun Woo dan Taek yang tentram dan keluarga Sung yang sangat
sabar. Persahabatan antara anak-anak meraka, anatara para ibu dan anatara para
ayah, merupakan jalinan cinta yang lebih universal dan murni dibanding cinta
pertama yang nanti akan tergantikan.
Kesimpulanku ini memang drama
terbaik dipenghujung 2015, tapi dengan ending paling berantakan. Tak seperti
Reply 1997 dan Reply 1994. Pada Reply 1997, orang sudah menduga suaminya adalah
Yoon Jea tapi kemudian dibuat galau kerana berbagai petunjuk yang mengarah
kepada Tae Woong kakak Yoon Jae. Pada Reply 1994, pendukung Trash Oppa dan
Chilbong hampir seimbang. Tapi eksekusi ending yang rapi membuat penonton
akhirnya menerima bahwa pemenangnya adalah Trash Oppa. Tapi pada Reply 1988
sulit menerima, meskipun kemudian semuanya masuk akal, karena penyelesaiannya
berantakan. Dengan begitu banyak pertanyaan yang belum terjawab, kita malah
disuguhi adengan tak penting. Jika bukan episode terakhir, semua masih bisa
diterima.
Sebesar apapun ketiadak puasanku,
aku tetap berterimakasih pada tim produksi drama ini, terlepas dari semua itu.
Drama ini tetaplah mengagumkan. Karena kita dibawa terlibat begitu jauh secara
emosional. Kehangatan hidup bertetangga dapat kita rasakan disini. Dimana
dizaman sekarang sudah sulit ditemukan terutama dikota besar. Bagi yang lahir
sebelum tahun 80an, drama ini adalah nostalgia yang mebuat kita tersenyum
senyum sendiri mengingat begitu banyak kemiripan dengan pengalaman kita dulu.
Dan terutama karena drama ini aku mengenal actor luar biasa Ryu Jun Yeol yang
dengan berhasil menghidupkan karakter
Jung Hwan dan mencuri hati penonton Reply diseluruh dunia, bukan hanya
pendukung Jung Hwan tapi juga diakui oleh pendukung Taek. Padahal ia tidak
tampan untuk standar artis korea, tapi acting dan kharismanya membuat ia
terlihat begitu bersinar disini. Mengalahkan Park Bo Geum sebagai pemeran
utama. Mungkin tim produksi tak menyangka tanggapan penonton yang demikan pada karekter
Jung Hwan, sehingga mereka kemudian berhat-hati dalam menyelesaikan ending
drama ini, sebab itulah pada tahun baru 2016 mereka menunda penayangan episode
17 dan 18. Meraka sudah memperkirakan reaksi penonton akan seperti sekarang. Tapi
apa mau dikata, Taeklah yang jadi pemenangnya sehingga seperti apapun mereka
mempersiapkannya penonton tetap sulit menerima.
Mungkin penonton akan lebih
meudah menerima jika akhirnya diperlihatkan bagaimana move onnya Jung Hwan
dengan menemukan cinta yang baru. Karena hampir mustahil bisa move on dari
cinta pertama jika tak menemukan cinta baru. Cinta pertama begitu berkesan jadi
harus ada cinta baru yang lebih kuat dan sejati untuk menutupi lubang dihati.
Sungguh akhir yang dirasa kejam buat Jung Hwan karena penonton tak ikut
merasakan move on bersama Jung Hwan.
Baru kali ini galau nonton drama
korea. Such an idot. Luar biasa penulis Lee Woon Jung dalam meramu cerita dan
sutradara Shin Woon Ho dalam menterjemahkannya. TapI aku tak yakin bisa
menonton secara airing drama mereka berikutnya. Tak kuat jantungku. namun aku
menanti Ryu Jun Yeol dengan karya berikutnya.
Last… anyyong!