Kamis, 12 November 2015

Cha Hyun Suk's Diary part 1

Hari ini perempuan itu tiba-tiba muncul dihadapanku. Meski ia mengenaliku, tapi aku bersikap tak mengenalinya. Ah… mengapa ibu-ibu ini begitu cerewet. Tanpa sadar aku membentakknya. Wajahnya yang polos membuatku merasa bersalah. Mengapa aku harus marah-marah. Memangnya ada apa tadi? Harusnya aku bilang saja aku tak mengenalnya, aku lupa padanya. payah sampai marah begitu… aigoo… menyebalkan!
Perempuan itu seperti hantu yang muncul tiba-tiba begitu.
………….
Apa ini? Ha No Ra? mengapa ada namanya didaftar mahasiswaku? Apa dia Ha No Ra yang sama?
…………
Meski ia menyembunyikan wajahnya dibalik topi itu, aku tau dia Ha No Ra. rupanya dia memang mengambil kelas ini tanpa membaca namaku sebagai dosennya. Aku tak suka kehadirannya dikelasku. dia pasti kesal kupermalukan seperti tadi. Ia tak akan berani menghadiri kelasku lagi.
Jadi pria ini  Kim Woo Chul jadi dosen di Woochen. dia yang membawa No Ra pergi 20 tahun yang lalu. Mengingat bagaimana sakit hatiku dengan menghilangnya No Ra secara tiba-tiba. Aku tak akan mau bekerjasama dengan orang ini. Aku tak peduli jika dianggap tidak sopan. Aku tak suka basa basi. Gila.. apa dia mengikuti suaminya kekampus? Dulu ia tak seperti itu. Aku semakin tak suka dengan kemunculan No Ra kembali.
……..
Apa lagi ini? mengapa ia menghindari mobil suaminya? Mengapa mereka tak berangkat bersama? Apa mereka akan pura-pura menajadi mahasiswa dan dosen? Apa dia melakukannya dengan sembunyi-sembunyi seperti dengan neneknya dulu? Dan sekarang ia memandangku begitu. Dan apa yang dikatakannya? Apa? Bodoh? Dia benar-benar… minta diberi pelajaran. Hahaha aku puas melihat ia berteriak marah karena topinya aku jatuhkan. Makanya jangan menatang Cha Hyun Suk. memangnya dia pikir dirinya siapa?
Dan sekarang lihatlah dirinya, berlari sekencang itu. Dia memang tak tau apa-apa. Ia benar-benar membuat kesalahan dengan kuliah diusia setua ini. Apa yang dia pikirkan? Lihatlah anak-anak muda itu tak ada yang mau bekerjasama dengan ibu-ibu sepertinya. Kepalanya tertunduk, sungguh menyedihkan. Sudah ku duga ia akan mengalami benyak kesulitan. Mengapa ia tak menyarah saja? Ah Mengapa sekarang aku jadi memikirkannya?
Sang Ye benar, aku harus bertanya langsung padanya. aku penasaran mengapa ia kuliah diumurnya yang sudah 38 tahun. ia jelas disisihkan diantara mahasiswa. Ia bisa saja dihina dan dipermalukan disetiap kelas. dia berlarian seperti orang gila dan sekarang dia menangis. Mengapa ia malakukan ini. Mengapa ia tak memberitahu suaminya dosen dan mengapa kau tak datang kekampus dan pulang bersamanya? Apa suaminya tak tau aku telah menghinanya? Mengapa ia tak mengatakan pada suaminya?
Tapi mengapa aku tak bisa menayakan langsung padanya semua pertanyaan itu?
………..
Hei, siapa yang duduk dibangku taman sendirian. Makan ditempat bau begini. Mengapa ia tak makan siang dengan suaminya dikantin dosen? Sikapnya sungguh mencurigakan, mengapa ia lari dan sembunyi begitu melihat suaminya? Apa ini? Apa ini? Dia semakin membuatku penasaran. Kemunculannya benar-benar menggangguku.
………..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar