Jumat, 07 Agustus 2015

Yong Pal Episode 1 part 1

Yong Pal Episode 1 Part 1

Seorang gadis terbaring disebuah ruangan yang penuh dengan peralatan elektronik, sebuah alat pemantau detak terus berdetik menandakan kehidupan. Perlahan kelopak matanya yang tertutup bergerak. Ia bermimpi….



Ia berada dalam sebuah mobil dengan seorang pria tampan. Pria tersebut menggenggam tangannya,mereka bertatapan dan tersenyum. Sebuah klakson mobil merusak suasana. Mobil tersebut mengejar mereka, orang didalam mobil meminta mereka berhenti. pria muda itu mengedipkan matanya untuk menenangkan kekasihnya yang terlihat cemas. bukannya berhenti, ia memamacu kendaraan, sehingga terjadilah kejar-kejaran dijalan yang ramai itu. Sampai akhirnya kecelakaan tak dapat dihindari. Sedetik sebelum mobil berhenti, pria itu melihat besi tajam yang terdapat di pinggir jalan, ia memutar mobilnya hingga besi tersebut menembus mobil dan mengenai dirinya,.
Darah memercik diwajah gadis cantik itu, ia menjerit, syok melihat kekasihnya yang tak bergerak lagi. Mereka dibawa kerumah sakit.








“cara agar keluar dari mimpi buruk adalah terbangun, jika aku tak dapat bangun maka mimpi buruk akan berlanjut.” gadis itu bernarasi.

Andre, pria muda tampan itu tak dapat tertolong lagi, gadis itu berjalan gontai di pada upacara pemakaman kekasihnya. Sebuah pot bunga pecah berderai di lantai, gadis itu manatap seorang laki-laki tua, tatapannya penuh kemarahan dan putus asa. Lelaki tua itu mangabaikannya dan hendak berbalik pergi, tanpa sepatah katapun, gadis itu berlari kearah jendela dan terjun melalui kaca jendela yang pecah. Lalaki tua itu terkejut, tak mingira gadis itu akan nekad seperti itu. Ia menjerit menggil anaknya, “Yoo Jin-ah…. Tidak, Yoo Jin-ah!” 




Dan begitulah gadis itu berakhir di sebuah ruang yang penuh dengan berbagai peralatan tersebut.

Dan mimpi buruk itu menjadi kenyataan yang lain, dan kenyataan tak pernah berakhir sampai ia memanggil namaku…” tiba-tiba mata Yoo Jin terbuka.
Suara ponsel membangunkan Tae Hyun. Tak lama ia sudah berada dibangunan yang gelap bersama Man Sik. Mereka membicarakan bayaran yang akan mereka terima setelah “pekerjaan” selesai. Tae hyun protes, seharusnya Man Sik meminta bayaran lebih jika kondisinya begitu buruk. Man Sik pun tidak tau kalau situasinya buruk,



Sementara itu polisi menangkap beberapa anggota gangster, namun “dedengkotnya” berhasil melarikan diri. Detektif Lee kecewa karena mereka hanya dapat menagkap kroconya saja. Dengan kesal ia masuk kedalam ruangan yang porak poranda akibat perkelahian tadi. Beberapa saat lalu ruangan ini penuh dengan penjudi, sampai ia dan anak buahnya menerobos masuk untuk menagkap meraka.
Detektif Lee yakin, meraka akan merangkak ke rumah sakit, karena tidak mungkin meraka lolos tanpa luka. Namun  juniornya sudah memeriksa kerumah sakit, tak ada laporan pasien bertato yang terluka akibat hantaman pipa atau benda tajam. Jika begitu maka, pastilah meraka membayar jasa seorang ahli yang dapat dipanggil mengobati meraka.
“ Yong Pal…” ujar mereka berbarengan.

Dan Yong Pal, yang melewati jalan bawah tanah menuju tempat para gangster terkejut melihat begitu banyak pekerjaan yang harus ia tangani. Bahkan Man Sik sampai menjatuhkan tasnya karena kaget.
Satu persatu anggota gangster yang terluka diobati oleh Yong Pal. Yong Pal menandai berat ringan luka dengan secarik kertas yang berbeda warna. Setelah menandai seorang anggota gangster dengan kertas biru, Yong Pal berbalik menyadari ada yang tidak beres dengan gangster itu. Ia lalu memeriksa, dan yakin ada luka dalam yang berbahaya.
Gangster itu menertawai Yong Pal karena merasa dirinya baik-baik saja. Sampai akhirnya ia roboh dilantai. Yong Pal dan Man Sik segera menyiapkan operasi darurat.

Di kantor polisi, detektif Lee makin yakin, para gangster tersebut mendapat bantuan Yong Pal. Seoarang detektif wanita penasaran.
"siapa itu Yong Pal”
“yong pal adalah tukang obat yang ahli, ia mengobati orang yang merasa bisa mati jika kerumah sakit, tapi mereka akan baik-baik saja jika di obati Yong Pal. Ia melayani gangster secara rahasia d dengan imbalan uang.


 Masih ada seoarang pasien lagi yang harus diobati. malangnya mereka kehabisan anastesi. gangster itu ketakutan, mereka tak punya pilihan lain, luka itu harus dijahit tanpa anastesi, gangster protes, Man Sik malah mengambil tongkat baseball, tongkat itu akan dipukul kekepalnya, hahaha. Man Sik menegejek gangster tersebut cemen. Tae Hyun menenangkan gangster itu. Walau mengatakan ia tak menagis, ia menjerit keras ketika Tae Hyun menjahit lukanya.
 
 Disebuah Auditorium, seorang resident sedang “membimbing” juniornya, Resident berkaca mata duduk. Tak lama tae Hyun datang, sedikit terlambat. Ia bertanya pada Tae Hyun
"kamu datang dini hari kan?”
“aku tidur dirumah sakit”
“kulihat tempat tidurmu kosong, gimana menurutmu?”
“aku pasti kekamar mandi”
si kacamata mendengus tak percaya
“aku tidur dirumah sakit,”  Tahe Hyun meyakinkan
“aku mungkin residen tahun ketiga tapi, cahaya bulan diluar sana menjadi saksi tindakan tak disiplin, mengerti”
“aku tau, makanya aku belum dikarungin kan?”
Mereka mengalihkan perhatian pada para junior didepan mereka. Tae Hyun menghentikan temannya mepelonco junior mereka. Setiap tahun seperti ini terus diulang, hentikan saja kekonyolan ini. Tae Hyun lalu mengambil alih. Ia bertanya jika ada diantara mereka yang keluarganya bekerja dirumah sakit ini, diminta angkat tangan. Awalnya semuanya terdiam, tapi Tae Hyun mengancam akan buruk akibatnya jika ia tahu kemudian. Seorang residen perempuan mengangkat tangannya, pamannya adalah kepala bagian bedah plastik. Meski terlihat memuji, terdengar nada sindiran dari kata-kata Tae Hyun. Tae Hyun menyuruh residen itu duduk. Residen itu terlihat tak enak hati, tapi Tae Hyun memaksa. Ketika Tae Hyun menyebut kaitan juniornya dengan petinggi Hanshin group, si kacamata menghentikannya. Seorang residen laki-laki protes dengan sikap Tae Hyun yang diskriminatif. Tae Hyun berkilah bahwa begitulah dunia bekerja.
“apa pekerjaan ayahmu ayahmu?”
“ayahku bekerja dipemerintahan”
“apa jabatannya”
“wakil mentri keuangan”
“wakil mentri, wakilnya mentri, wah… kamu pasti sedih, pertanyaan ketiga ku baru mengarah pada jabatan tinggi ayahmu” katanyaTae Hyun menyeuruhnya duduk, semua residen merasa tak enak dengan perlakuan Tae Hyun. Akhirnya si Kaca mata menyuruh mereka semua duduk. Ia menjelaskan alasan Tae Hyun bersikap seperti tadi adalah untuk mengingatkan mereka supaya menghindari semua bentuk KKN. Namun Tahyun malah berkata bahwa jangan khawatir pada akhirnya mereka yang punya latar belakang bagus lah yang menang. Kacamata menegur Tae Hyun. Tapi ia tak bisa memungkiri kata-kata Ta Hyun ada benarnya.


Sebuah panggilan untuk Tae Hyun untuk segera ke ruang operasi, ada keadaan darurat disana. Dokter bedah yang menangani operasi tak bisa mengatasi pendarahan. Darah mengucur deras. Tae Hyun diminta bantuannya. Meski hanya residen tahun ketiga, Tae Hyun terkenal akan kejeniusannya di meja operasi. Berkat bantuan Tae Hyun nyawa pasen dapat diselamatkan.
Dokter bedah yang memimpin operasi merasa kesal, karena sebagai professor ia malah meminta bantuan pada residen. Temannya mengatakan tak perlu malu, semua dokter bedah disini juga pernah dibantu Tae Hyun.
Tae Hyun yang mengetahui pasien tadi adalah pasien VIP lalu menemui keluarga pasien dengan halus ia meminta imbalan sebagai bentuk terima kasih dari keluarga pasen karena ia yang telah menyelamatkan nyawanya. Dokter Lee yang melihat Tae Hyun kemudian menegurnya. Namun Tae Hyun berkilah, ia tak akan menolak ungkapan terima kasih orang. Kata-kata Tae Hyun bahwa Dokter Lee gagal mengehentikan pendarahan dan Tae Hyun lah yang menyelamatkan pasien, membuat Dokter Lee garam. Namun karena itu kenyataannya, Dokter Lee tak bisa berbuat apa-apa.

catatan : tampilannya masih berantakan, maklum baru belajar bikin blog. ternyata bikin sinopsis itu ribet banget. pantes aja para bloger yang bikin sinop selalu minta kita bersabar. seharian aku cuma ngubek-ngubek entri dan hasilnya masih berantakan, apalagi bahasa inggrisku juga sama berantakannya. but as far this the best I can do,  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar