Sekarang ia menangis dibangku
taman itu lagi. ia berharap- aku menolongnya menukar kelas kuliah psikologi. Ia
benar-benar ceroboh. Jika ia ingin bersembunyi, mengapa ia malah mendaftar
dikelas psikologi suaminya? aku bersedia menolongnya dengan syarat ia menjawab
semua pertanyaanku. Tapi rupanya perempuan ini tangguh juga. Ia menolak
menjawabnya. Aku mengancamnya dengan akan bertanya langsung pada suaminya. ia
menyerah dan mengatakan bahwa suaminya melarangnya karena khawatir ia tak bisa
menyesuaikan diri dengan anak muda sekarang. Lalu mengapa ia tetap mau kuliah?
Ah… perempuan ini kenapa aku semakin memikirkannya? Ia minta maaf atas
kesalahannya 20 tahun yang lalu, meski ia tak mengingatnya. What? Apa dia No Ra
yang sama dengan yang ku kenal dulu? Kenapa ia minta maaf atas kesalahan yang
bahkan tak diingatnya? Padahal dulu ia melarangku minta maaf jika tak melakukan
kesalahan. Kenapa ia sekarang begini? Ia bahkan mengundurkan diri dari kelasku
karena tak ingin dianggap mengacau. Apa? No Ra takut padaku? Apa ia sekarang
telah berubah atau hanya berpura-pura. Ia berkata alasnya kuliah karena anaknya
sudah dewasa dan ia ingin pendidikannya sejajar dengan suaminya. ia
melakukannya diam-diam dan akan member kejutan dibulan juni.
…………
Dia akhirnya hadir dikelasku hari
ini meski datang terlambat. Anehnya aku lega ia tak jadi mengundurkan diri.
Tapi mengapa ia sekarang buat masalah. Apa ia tak tau akibatnya bersikap sok
pahlawan begitu? Ah… benar-benar cari masalah perempuan satu ini.
……
Ia baru tau rupanya. Masalah
dengan professor Song tak seserhana itu. Dan sekarang ia minta bantuanku. Ia
tak memahami pikiran anak-anak muda itu, yang berjuang untuk kuliah dan
kemudian mencari pekerjaan. Meraka melakukan dengan sekuat tenaga. Wajar saja
insiden No Ra dengan prof Sung akan menghambat langkah mereka. Dia marah padaku
karena tak mau membantunya, atau sebenrnya dia marah karena sikap kasarku. Aku
tak peduli.
Apa yang jatuh dari tasnya?
Agenda? Tulisan ini…..kanker pangkreas? Lima bulan lagi? aku syok mengetahui
kenyataan hidup Ha No Ra yang tak akan lama lagi. jadi ini maksudnya kejutan
dibulan Juni? Dan sikapku yang kasar padanya sebelumnya…. Ah… Ha No Ra benarkah
kau sekarat? Aku tak bisa memberikannya agenda itu, aku harus tau lebih banyak
lagi. Aku mengatakan tak melihatnya ketika ia menelepon menanyakan agendanya.
Ia mengungkapkan perasaanya lewat
gambar, lucu juga. Ini? Aku benar-benar membuatnya kesal ruapnya sampai ia
ingin menjitakku. Dibilang aku benar-benar brengsek. Harusnya dia mengatakan
padaku. Bucket list? Dia hanya ingin melakukan hal-hal yang sederhana. Tak
sulit rasanya untukku mewujudkannya. Aku akan melakukannya tanpa ia sadari.
Tapi mengapa disini tak ada informasi apapun tentang suaminya? aneh, padahal
kan dia kuliah demi suaminya.